Senin, 09 April 2012
Membentuk KOMUNIKASI BISNIS DALAM DUNIA KERJA
pentingnya arti sebuah komunikasi bagi manusia yang hidup dalaminteraksi sebagai makhluk sosial antar satu manusia dengan manusia lainnya, demikian pula interaksi yang terjadi dalam sebuah dunia kerja pada organisasi perusahaan. Komunikasi memiliki arti yang penting dalam segala macam organisasi,baik organisasi berorientasi bisnis maupun organisasi nirlaba
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan
perkataan “Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga
berarti sama, sama di sini maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan
komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan berjalan atau
berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
dipercakapkan cara menyampaikan maksud yaitu
dengan cara merumuskan komunikasi menyampaikan maksud yaitu dengan cara
merumuskan komunikasi sebagai tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian
atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. Artinya
perbuatan atau kegiatan menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari seorang
kepada yang lainnya, jelasnya adalah pemindahan atau penyampaian informasi
mengenai fikiran, perasaan, dan fakta-fakta melalui proses.
Gagasan perlu ditampilkan secara bernalar (memenuhi kaidah reasoning atau
penalaran) agar dapat dipahami oleh seorang pembaca.
Modal visual dalam berkomunikasi merupakan kemampuan untuk
menciptakan dengan jelas gambaran apa yang ingin disampaikan dalam sebuah
komunikasi. Modal auditorial mengupayakan bagaimana agar pihak penerima
informasi atau lawan komunikasi dapat mendengarkan melalui telinga mereka dengan
cara memberikan penjelasan atau dialog yang penerima mampu mencerna semua
penjelasan tersebut. Terakhir kinestetik sebagai modal komunikasi efektif berupa
gerakan-gerakan fisik yang membuat lawan komunikasi lebih tertarik pada apa yang
disampaikan dan terlebih dapat memahami dengan jelas bagaimana suatu cara harus
diperbuat dengan mencontohkan gerakan-gerakan tertentu. Komunikasi Non Verbal dalam Interaksi Kerja merupakan hal yang juga penting. Kedudukan mata dalam sebuah proses komunikasi non verbal sangat penting,
karena biasanya seseorang berkomunikasi selain berbicara, juga mengarahkan
pandangan ke lawan komunikasi. Kita perhatikan pada sebuah rapat organisasi,
seorang pembicara mengarahkan pandangan kepada setiap audiens, sebaliknya para
audiens menatap seorang presenter sebagai upaya untuk memahami apa yang sedang
dikomunikasikan olehnya.Ekspresi wajah juga cara iaberkomunikasi non verbal. Pimpinan bisa menandai
seorang karyawan bekerja dengan penuh semangat atau tidak terlihat dari ekspresi
wajahnya ditandai dengan air muka.
Nada suara dalam komunikasi non verbal adalah frekuensi dan nada bicara
seseorang. Orang-orang yang memang mampu dan menguasai suatu kerja bidang
tertentu akan memberikan informasi kepada orang lain dengan suara yang penuh
keyakinan, menyampaikan dengan lugas, tidak terputus-putus, dan dapat memberikan
pemahaman sehingga apa yang disampaikannya dapat dimengerti orang lain.
Gerak tubuh juga mampu mengambarkan emosi seseorang, gerak tubuh yang
sigap menunjukkan semangat dan keseriusan dalam bekerja, gerak yang lamban
mengindikasikan bahwa seorang karyawan sedang tidak bersemangat. Dalam hal ini
pimpinan terutama pengawas langsung dapat memberikan teguran atau saran agar
karyawan tidak berlaku demikian pada saat jam kerja Sosok dan postur tubuh, maksudnya posisi tubuh pada saat berkomunikasi.
Dapat diperhatikan orang-orang yang sedang berdiskusi dalam sebuah pembicaraan
serius, tidak pernah duduk dengan posisi santai, tubuh bagian atas didorong lebih ke
depan sebagai tanda ketertarikan pada suatu masalah yang sedang dibicarakan.
Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur
organisasi, spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam
organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh
pihak manajemen perusahaan agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola
perilaku etis.
Komunikasi efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi
non verbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak
tubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan
pada sebuah komunikasi non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi dapat
berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar